Title : 14 Februari~
Cast :
Park Chanyeol, Oh Sehun, Do Kyungsoo, Kim Jongin
Other : Member Exo, Oh Seul Ra, Han Yongsoo, Im
Meahri, Krystal
Genre : Romance, Hurt
Author:
Kim Kaissa
Disclaimer
: FF ini terinpirasi dari beberapa film atau novel yang pernah author baca,
tapi ceritanya murni hasil pemikiran author sendiri ^_^
“Chanyeol,
ayo keluarlah! sebentar lagi makan siang!”
Oh
Seul Ra mengetuk pintu kamar Chanyeol dari luar. Terdengar suara lantang tapi
penuh kasih itu menyuruh Chanyeol untuk makan.
Chanyeol
melihat jam di dinding kamarnya, sudah jam makan siang. Chanyeol sadar sudah
setengah hari dirinya berada di dalam kamar yang ia tumpangi. Ia sesegera
mungkin beranjak untuk membuka pintu berharap gadis itu masih ada di depan
kamarnya, tapi ternyata tidak ada. Gadis itu mungkinsudah kembali ke ruang
makan. Dengan santai Chanyeol turun dari lantai dua menuju ruang makan, melihat
meja yang penuh itu sepertinya Oh Seul Ra memasak banyak makanan, selalu
begitu.
“Apa
kau kesulitan?” Chanyeol menghampiri Oh Seul Ra yang masih memasak di dapur,
gadis itu memasak dengan satu tangan menggendong putranya, Asher. Anak itu
masih berumur tiga tahun.
Seul
Ra kemudian tersenyum manis dan memberikan Asher pada Chanyeol, “Tolong bantu
aku untuk menggendongnya, dia membuatku sedikit kerepotan,”
“Baiklah,”
Chanyeol mengambil alih untuk menggendong Asher, “Kau akan beruntung di gendong
oleh Om mu yang tampan ini nak,”
Chanyeol
pun membawa Asher ke meja makan, dan memangkunya dengan penuh kasih lalu
memandanginya lekat-lekat. Asher mempunyai bibir yang tipis dan merah seperti
eommanya, sementara mata, dan hidungnya sangat mirip dengan ayahnya, Suho. Hal
itu sungguh membuat Chanyeol semakin mengingat masalalu nya, masa dimana
akhirnya dia merelakan Oh Seul Ra untuk kakaknya.
“Tahun
ini apa kau akan mendaftar untuk kuliah? kau akan kuliah dimana Chanyeol? Apa
kau sudah mengurus semuanya?, Jangan bilang bahwa kau masih betah menganggur,”
Seul Ra menghampiri sembari meletakan masakkannya. “Ooo, aku tidak bermaksud
mengusirmu Chanyeol, kau tahu adikku? Dia akan kuliah ke London, kau bisa ikut
dengannya jika kau mau,” Kata Seul Ra yang lalu duduk di samping Chanyeol.
“Aku
tidak sepintar adikmu, jangan bandingkan aku dengannya. Aku hanya akan diam di
rumah ini, aku masih belum ingin melanjutkan pendidikan kemanapun,”
“Tapi
aku sungguh tidak nyaman Chanyeol, kau tau kan masa lalu kita dulu benar-benar
membuat aku merasa terus dibayangi rasa bersalah, terlebih jika kamu
memperburuk nasibmu seperti ini,”
“Come
on Seul Ra! Naneun gwaenchana, aku sudah sepenuhnya merelakanmu, dan
melupakanmu, jadi jangan merasa bersalah seperti itu, lagi pula Hyung memang
pilihan yang tepat, dia lebih mapan di banding aku yang belum punya apa-apa,”
“Aku
sangat tau seperti apa kamu Chanyeol, tujuh tahun bukan waktu yang singkat, aku
saran kan kamu pergilah untuk beberapa saat, itupun jika kamu benar-benar masih
terluka karena aku, aku akan sangat bahagia jika kamu kembali dengan luka yang
telah terbalut oleh kasih sayang dari wanita lain,”
Chanyeol
sadar dia selalu merasa sakit selama 3 tahun di rumah itu, hatinya sakit.
Mengingat kenyataan bahwa hatinya belum benar-benar merelakan Oh Seul Ra untuk
kakaknya, ada benarnya apa yang di katakan Seul Ra, Chanyeol harus pergi untuk
beberapa saat agar lukanya sembuh.
“Sudahlah
jangan banyak bicara, kau bukan ibuku!
Jadi berhentilah menasihatiku,” Chanyeol berdiri seraya mengeratkan pelukannya
pada Asher, “Aku akan membawa Asher jalan-jalan,”
“Apa
kau tidak akan melanjutkan makan?”
“Makanlah
duluan, sebentar lagi hyung pulang, aku akan makan setelah kalian,” Chanyeol
beranjak, saat ia hendak membuka pintu rumah, ia kemudian menoleh pada Oh Seul
Ra, “Ah, Selamat hari valentine, aku menyimpan hadiah untukmu di kamarku,
lihatlah..” Chanyeol pun melangkah dan menghilang di balik pintu rumah.
Oh
Seul Ra pun segera beranjak menuju kamar Chanyeol setelah namja itu benar-benar
sudah tidak kelihatan lagi.
“Boneka
Landak?” Seul Ra mendapati sebuah boneka dan sepucuk surat yang tergeletak di
atas meja kecil yang berada di sudut kamar itu.
== Tidak usah mengkahwatirkan
perassaan ku, aku sakit dan terluka, bukanlah dosamu, karena aku yang ingin
tetap berada di sampingmu, melindungimu semampuku.==
Mata
gadis itu berkaca-kaca setelah membaca surat dari Chanyeol, ia tahu cintanya
memang sudah sirna untuk namja itu, tapi ia juga sangat tahu rasa sayangnya
terhadap Chanyeol tak akan pernah berakhir.
***
Sore
itu Han Yong Soo, gadis bertubuh langsing dengan kulit tidak seputih orang
korea pada umumnya itu tengah memperhatikan handphone nya, ia seharian ini
benar-benar kesal karena Sehun belum juga menghubunginya.
“Apa
dia lupa? Atau jangan-jangan dia memiliki yeojachingu selain aku?” Yongsoo
terus menatap layar handphone yang tidak di biarkannya meredup seraya berpikir
yang tidak-tidak.
“Saengie-ya,
apa kau tidak akan mandi?” Teriak Kyungsoo dari luar kamar, kakaknya.
“Aishh,
aku bahkan tidak ingin beranjak dari kasur ku, berhentilah untuk cerewet
Oppa!!!” Teriak Han Yong Soo dengan emosi.
Tiba-tiba
saja pintu kamar diketuk dari luar,
Yongsoo
benar-benar geram saat itu, ia tahu bahwa kakak satu-satunya itu benar-benar
cerewet jika tahu bahwa dirinya tidak mandi sedari kemarin, selama Sehun tidak
menghubunginya.
Dengan
langkah malas yongsoo beranjak dan membuka pintu kamarnya, “Yakk, Oppa! aku
bilang aku tidak akan mandi sebelum……………” Yongsoo kaget melihat ternyata orang
yang ada di hadapannya adalah Sehun, namjachingu yang sudah di tunggunya, namja
yang sudah membuatnya galau di akhir pekan ini.
“Ta-da!!”
Sehun mengangkat sebuah boneka di tangannya, “Happy Valentine day’s chagi-ya,
maaf aku baru sempat mengunjungimu,” Kata Sehun, yang lalu menutup hidungnya
dengan satu tangannya, “Chagi-ya, apa kau tidak mandi dari kemarin?”
Mata
Yongsoo membulat dengan tatapan tajam, sebelum yongsoo menyemburnya dengan
kata-kata cerewetnya, Sehun langsung tertawa dan memeluknya. “Aku bercanda, kau
akan tetap cantik dimataku, meskipun kau tidak pernah mandi sekalipun,”
“Yakk!”
Yongsoo mencubit pinggang Sehun. Ia menggeliat,
“Appo,
aww.. mian chagi, mian,”
....
“Jadi apa hadiah utama mu tahun ini?” Tanya
Han Yongsoo
Sepasang
kekasih itu kini tengah duduk di komedi putar, menikmati malam valentine
sembari melihat kembang api yang di pesan Sehun khusus untuk yeojachingunya.
“Seperti
biasa, aku memesan tempat ini untuk mu,” Kata Sehun, namja itu terlahir dari
keluarga yang sangat kaya, tak heran jika dia memesan tempat ini setiap setahun
sekali khusus untuk merayakan hari valentine. “Tapi kali ini aku hanya membawa
boneka sebagai hadiah utamanya,” Sehun memberikan boneka kepada pangkuan
Yongsoo.
Tahun
pertama denganku, dia memberiku bunga yang ia rangkai sendiri sebagai hadiah
utama, lalu pada tahun kedua dia memberiku coklat manis buatannya, dan sekarang
dia hanya memberiku boneka. Hei ada apa dengannya? Aku punya firasat buruk
tentang ini, apa dia tidak menganggap aku special lagi? Apa dia tidak
mencintaiku?.Batin Yongsoo.
“Aku
kali ini membelinya dari toko, mian aku tidak bisa membuatkan mu boneka, karena
aku tidak tahu caranya haha”
Jadi
dia hanya memberi boneka anjing yang dia beli dari sebuah toko?.Gumam Yongsoo.
Gadis
itu bukan tidak menyukai boneka, hanya saja pikirannya benar-benar kacau saat
itu, selama beberapa hari Sehun tidak menghubunginya, bahkan dia kali ini
membeli hadiah yang simple untuk Yongsoo. Itu bukan gaya Sehun.
Sehun
sadar tatapan gadisnya itu seperti sedang menerka-nerka apa maksud dirinya
memberi sebuah boneka.
“Kau
tahu, aku benar-benar serius denganmu,” Sehun menghela nafas berat, “Ah, aku
selalu gugup jika bicara sedekat ini denganmu chagi,” Melihat Yongsoo tidak
berbicara apa-apa, sehun hanya bisa mengarahkan pandangannya ke langit, percikan
api warna-warni memenuhi langit malam yang sebelumnya hanya dihiasi titik-titik
kecil bintang berwarna perak.
“Jika kamu serius dengan aku, kenapa kamu bisa
seenaknya menghilang? Apa kau pikir hatiku itu sebuah layangan yang bisa kau
tarik ulur terus eoh?”
Sehun
diam---
“Atau
kau berencana akan menghilang dariku selamanya? Pergi menikahi gadis pilihan
keluargamu yang matrealistis itu?”
“Tidak,
Tidak, Tidak!!” Sehun akhirnya angkat bicara, ia berteriak di sana. “Kau ini
kenapa? Apa aku salah? Okey aku salah kemarin tidak menghubungimu,” Sehun
kemudian memegang tangan Yongsoo, “Maaf jika aku melukai mu, aku hanya ingin
membuat keputusan yang tepat,”
“Dan
aku sama sekali tidak tepat untukmu Oh Sehun!”
Saat
putaran berhenti, han yongsoo membuka pintu komedi putar itu dan turun lebih
dulu. Gadis itu menghempaskan tangan Sehun yang masih memegangnya hingga lepas.
“Aku
ingin pulang,” Teriaknya sembari berjalan lebih cepat di depan sehun.
“Aku
akan pergi ke London, Han Yongsoo.” Katanya.
DEGG~
Saat
itu jantung yongsoo seolah berhenti berdetak, padahal Sehun belum pergi, dia
hanya mengatakan bahwa dia akan pergi, tapi hatinya sudah sesakit itu, apa
jadinya jika Sehun sudah pergi??
Yongsoo
hanya diam terpaku di tempatnya kini berada,
Dengan
cepat Sehun berjalan ke arah gadis itu, dan menarik tangan gadis itu hingga
berbalik dan berhadapan dengannya, dalam hitungan detik Sehun sudah mendaratkan
bibirnya di bibir plum milik yongsoo. Bersama dengan ciuman tulus itu, bulir
bening mengalir perlahan membentuk anak sungai dari mata Sehun.
---Selamat hari valentine Yongsoo,
biarpun kita terpisah jarak, tapi aku akan tetap setia di sana, aku akan
berjuang di sana, agar aku bisa kembali padamu dengan aku yang
membanggakan,---Sehun
***
Kyungsoo kembali melenguh saat memikirkan noona
cantik yang sedari kecil telah mengisi relung hatinya. Yeoja yang lebih tua 2
tahun darinya itu mulai berubah semenjak berat badannya berkurang 20 pon. Ya!
Im Meahri, tetangganya yang bertubuh gemuk itu kini telah menjelma menjadi
yeoja cantik nan sexy. Tak ayal perubahannya tersebut mengakibatkan banyak
namja yang tertarik padanya, sebut saja Baekhyun sang model, teman sekelasnya
ketika SMA itu mulai gencar meraih hatinya. Belum lagi Dokter Wu, ahjussi
tampan yang selama ini mengobati ayahnya juga menaruh hati kepadanya, dan masih
banyak lagi. Semakin sulit saja bagi kyungsoo untuk mendapatkan noona impiannya
itu.
“apa
terjadi sesuatu?” Tanya Chen ketika melihat Kyungsoo terus melenguh.
“tidak”
jawab Kyungsoo singkat
“ayolahhh,,,
kamu yang memintaku datang untuk tidur disini,,,kenapa kamu malah
mengacuhkanku” protes Chen
“mian..aku
sedang memikirkan noona”
“ada
apa lagi dengan noona mu itu?” chen pun duduk disamping sahabatnya itu.
“aku
melihatnya pulang diantar Baekhyun” jawab kyungsoo lemas.
“lalu?
Aku rasa itu perkembangan yang bagus” jawab chen polos
Kyungsoo
menatap tajam kearah Chen “ommo…berapa tahun kita berteman hahh??”
“lho,,ada
yang salah dengan perkataanku? Bukankah memang itu niatmu dari awal..kamu
membantu noona menjalani program dietnya demi membuat baekhyun tertarik
kepadanya?”
Ya.
Memang benar yang Chen katakan, Kyungsoo membantu Im meahri untuk menguruskan
badannya karena tidak tahan melihatnya terus-terusan tersakiti oleh hinaan
Baekhyun, pria yang dicintainya itu.
“ya,
tapi tak kusangka noona secepat itu melupakan apa yang telah baekhyun lakukan
padanya, baekhyun bukan orang yang baik untuk noona.” Ujar kyungsoo
“itu
karena noona mu begitu tergila-gila padanya” jawab chen
Kyungsoo
terdiam mendengar perkataan chen. Dalam hatinya ia hanya bisa berharap semoga
yeoja itu tidak dibutakan oleh perasaannya.
“Lalu
bagaimana dengan valentine kali ini? Apa kamu akan memberinya hadiah?” Tanya
Chen
“Entahlah,
aku takut,”
“Yaakk!
Kau ini, alasan apa yang membuatmu setakut itu?”
“Aku
takut noona ku tidak menyukai hadiah ku,”
“Apa
hadiahmu?”
“Boneka
ini,” Kyungsoo menunjukkan boneka yang saat itu tepat berada di sampingnya, di
pojok kasurnya.
“Berikanlah,
mumpung empat belas februari belum berakhir,”
…
Di
kediaman Im Meahri, gadis itu kini tengah berkutik dengan tugas kuliah nya,
Seseorang
memijit bel rumah gadis itu, ia pun segera turun dari lantai dua dan menuju
pintu rumah,
Saat
pintu terbuka dilihatnya seseorang yang ternyata tukang pos itu memberikan sebuah
kotak besar yang terbungkus rapi oleh kertas cantik bernuansa pink.
“Silahkan
tandatangan di sini nyonya,” Tukang pos tersebut memberikan secarik kertas dan
bolpoint kepada im meahri.
Dari
siapa ini?, di tulisannya di tujukan padaku. Pikir Im Meahri.
Setelah
selesai memberi tanda terima di secarik kertas tadi, tukang pos pun pamit dan
Im Meahri segera menutup pintu.
Dilihatnya
kotak tersebut, --Happy Valentine Day’s— tertulis rapi di secarik kertas yang
di selipkan di bagian atas kado tersebut.
“Boneka?”
Im Meahri terkejut mendapati boneka kelinci berwarna pink, ia sangat ingat
pernah melihat boneka tersebut di sebuah mall, boneka tersebut adalah boneka
yang sangat ia ingin kan beberapa hari
yang lalu, ia tau saat itu dirinya sedang bersama Byun Baekhyun, kekasihnya.
“Baekhyun?
Apa ini hadiah dari baekhyun?” Im Meahri melihat-lihat barangkali ada nama
pengirimnya di sana, tapi ia hanya mendapati sepucuk surat yang tidak ia
ketahui siapa pengirimnya.
---Kau tahu dirimu selalu cantik
dimataku, entah itu sekarang ataupun dulu, aku selalu mengagumi keindahanmu
noona---
Im
Meahri tersenyum manis, gadis itu menyukai hadiah itu. “Gomaweo Byun Baekhyun,”
Ia
mengira boneka tersebut adalah pemberian dari kekasihnya, tanpa tahu bahwa
sebenarnya Do kyungsoo, tetangga sekaligus teman masa kecilnya lah yang
memberinya hadiah valentine itu.
***
“Yakk
apa-apaan ini? untuk apa kamu memesan mawar sebanyak ini?” Seorang yeoja
bernama Krystal itu terkejut melihat mobilnya dipenuhi dengan banyak bunga,ia
lalu menatap tajam ke arah kai yang sedang menoleh kearahnya dari tempatnya
berada, ya kai adalah namja berkulit tan yang notabene adalah supir pribadi
gadis itu.
“Untukmu,”
Kata namja itu sedikit kikuk.
“Iya
aku tahu ini untukku, tapi dalam rangka apa? Sungguh aku tidak butuh bunga
sebanyak ini,”
“Orang
Taiwan mengatakan, saat valentine mereka biasanya memberikan bunga mawar merah
ini, Nyonya tahu? Katanya mawar merah melambangkan satu-satunya cinta, Jika kau
memberi sembilan puluh sebilan mawar merah, itu berarti melambangkan cinta
selamanya, dan seratus delapan mawar merah berarti sebuah pertanyaan,”
“Pertanyaan
apa?”
“Jeorang
gyeolhunhae julaeyo?”
“Jadi
apa arti mawar-mawar ini?”
“Itu
seratus delapan tangkai mawar merah nyonya,”
“….”
Apa
kau mau menikah denganku? Melamar? Apa barusan namja ini melamarku?. Batin
Krystal.
“Tahun
lalu, di Italia akulah orang yang pertama nyonya lihat,”
“Aku
tahu, kau kan supir pribadiku, tentu saja kau yang menemaniku keliling dunia,
lalu apa hubungannya?”
“Katamu
orang Italia mempunyai kepercayaan bahwa saat hari valentine, seorang gadis
akan menikah dengan namja pertama yang mereka lihat,” Kata Kai seraya
mengalihkan pandangannya menunduk malu.
“Aku
tidak bisa mempercayai ini, bagaimana bisa hal yang seperti itu bisa di jadikan
alasan mu untuk memilihku? Bahkan kita sama sekali tidak saling mencintai!”
Krystal melegguk habis air mineral yang ia pegang, syaraf nya menegang,
bisa-bisanya namja bodoh itu melamarku? Apa dia menyukaiku? Jika ia, dari
kapan? Kenapa tiba-tiba seperti ini,
gumam krystal.
“Benarkah?
Ah, iya haha pabo.” Kai mengacak-acak rambutnya seraya nyengir layaknya orang
bodoh, ia memang namja yang terlahir cacat mental, di usianya yang 24 tahun dia
memiliki kemampuan berpikir layaknya anak dibawah enam tahun. Tapi sebenarnya
dia adalah anak yang jenius, dia bisa dengan mudah mempelajari sesuatu hal.
Seperti mengemudi, dia adalah anak dari supir pribadi keluarga Jung.
“Kau
mengertikan? Pernikahan tidak bisa jika tidak di dasari oleh cinta, bisa di
dasari karena uang, tapi apa kau punya uang lebih untuk menikah dengan ku?
Tidak kan? Jadi berhentilah bertindak bodoh Kai,” Krystal menarik nafas berat,
“Kajja, lanjutkan mengemudimu, dan saat berhenti di toko bunga di sudut kota,
aku ingin kau menjual bunga-bunga ini, atau buang saja, ini sangat memuakkan,
aku tidak suka mobilku kotor!”
“Ba-baiklah
nyona,” Kai pun mulai mengemudikan mobil itu.
Namja itu benar-benar polos, ia tahu bahwa dirinya sangat menyukai
krystal, ia tau dia akan sangat merasa bahagia saat bersama krystal, dia memang
tidak tahu apa itu cinta, tapi dia tentu bisa merasakan seperti apa rasanya
jatuh cinta. Mungkin karena keterbatasannya, namja bodoh itu tidak tau
bagaimana cara menunjukan perasaannya, bahkan dia merasa tidak layak untuk
Krystal.
“Selamat
hari valentine nyonya,”Kata Kai ditengah-tengah mengemudinya.
“Ckk,
kau ini kai.. tau darimana hal semacam itu.” Krystal tersenyum, setidaknya ia
sangat terhibur karena di sela-sela kesibukannya sebagai wanita karier yang
harus mengunjungi beberapa negara itu, ia masih memiliki Kai, namja yang dengan
polosnya mengucapkan kata itu tanpa tau makna yang sebenarnya.
***
~FF nya
selesai~
Oiyah
nih ada sedikit keterangan ya, ff ini juga terinpirasi dari salah satu majalah
yang menerangkan tentang makna dari boneka-boneka yang bisa digunakan untuk
diberikan kepada pasangan saat valentine, barangkali ada yang mau ngasih ke
pacarnyaa/tciieeeeee/
Boneka Landak : Binatang landak memiliki banyak duri di
punggungnya. Duri tersebut berfungsi untuk melindungi diri dari bahaya, jadi
itulah sebab kenapa Chanyeol memberikan boneka landak kepada Oh Seul Ra, karena
itu artinya dia siap untuk melindungi Seul Ra dari segala marabahaya.
Boneka Anjing : Anjing adalah hewan yang paling dekat dan setia.
Karena itulah, bonekanya kerap di gunakan untuk menunjukan keseriusan dan
kesetiaan pada pasangan. Itulah alasan kenapa Sehun memberikan boneka ini :D
Boneka Kelinci : Kelinci punya bentuk unik. Telinganya panjang,
wajahnya lucu dan manis. Karena itulah, boneka kelinci melambangkan ikon gadis
imut nan cantik dan lucu. Jadi itulah sebab mengapa kyungsoo memberikan hadiah
boneka kelinci ini kepada Im Meahri, karena kyungsoo mengagumi kecantikan noona
nya.
Untuk
Mawar dan Pandangan pertama saat hari valentine, itu Cuma mitos dari beberapa
negara :D
Okeyyy
sekian ff gaje dari sayaa, salam sayang buat para readers setia Blogger ini ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar