Title : Black Pearl
(Chapter 1)
Cast : Ji Ra, Song Eun, Member Exo
Genre: Frindship, Romance, Mistery
Length: Multichapter
Author: Kim Kaissa
Malam hari yang
dingin mengantarkan kepergian kapal SMA XANXIVIER berlayar dari SEOUL menuju
LONDON. Mereka akan melangsungkan study wisata dengan kapal layar sebagai
transport.
Para siswa dengan
tertib memasuki dek kapal dan mencari kamar yang sudah di tentukan.
“Apa lo pernah
naik kapal layar sebelumnya? Bagaimana rasanya?,” Tanya Ji Ra setengah berbisik
pada yeoja yang berambut pendek berwajah mungil yang tak lain adalah Song Eun,
sahabatnya.
“Molla, aku
pernah ikut ayah ku berlayar, tapi saat itu aku masih sangat kecil haha, jadi
aku lupa bagaimana rasanya,”
“Heh lo kudet
amat, makannya sekali-kali kalau liburan berlayar ke luar negeri!” Baekhyun
berjalan dari belakang dengan cepat menerobos kedua yeoja itu.
“Yaaakk!
Bacon-ssi!! Memangnya kamu pernah berlayar eoh?!!” Ji Ra tak kuasa menahan
emosinya yang memuncak, lagi-lagi namja itu membuatnya kesal, ini bukan kali
pertamanya Baekhyun membuat Ji Ra kesal, selama di sekolahpun Baekhyun memang
seperti itu.
“Pernah,” Katanya
sembari menoleh dengan tatapan serius, “Kira-kira kurang lebih 360 jam dari
sekarang, aku akan berkata begitu.” Kata Baekhyun sembari menampilkan senyum
rectangle nya dan mengangkat satu tangan yang segera ia tempel di pelipis nya,
seolah berhormat. Lalu namja itu berbalik hendak meninggalkan yeoja yang masih
diam di belakangnya, “aaah,” lagi-lagi namja itu menoleh kearah dua yeoja yang
dilihatnya masih cengo, “kalian tidak usah susah payah menghitung 360 jam
adalah berapa hari, aku rasa otakmu akan meledak Ji Ra-ssi jika memaksakan nya,
aku tau kau tak pandai matematika, kau hanya pandai menggodaku haha” Kata nya
sembari berlalu.
“BACOOOOOOOOOOOOOOOOOOOON
SIAAAAAAAAAALAAAAAAAAAAAAAN!!!!!!” Ji Ra benar-benar tak habis pikir kenapa
dunia menghadirkan makhluk aneh seperti baekhyun. “Apa dia gila? Dia seolah-olah mengira aku
menyukainya Song Eun-ah, aku sama sekali tidak menyukainya!! Sumpah demi apapun
yang ada di muka bumi ini, aku tidak suka caranya yang memperlakukan ku seperti
itu, apa kata orang-orang? Mungkin mereka akan mengira bahwa aku mengalami
cinta sepihak. Dia yang selalu merendahkanku tapi kemudian dia yang selalu
membual bahwa aku menyukainya di akhir pembicaraan yang dia ciptakan sendiri
itu!! Arrrghh,”
“Sudahlah Ji
Ra-ah, baekhyun memang seperti itu, bukan hanya padamu, tapi pada Tae Ryi Yung si
Bigos atau biang gossip dan gadis-gadis popular yang lainnya juga. Beruntung
kamu kasar padanya, tidak seperti kebanyakan perempuan yang akhirnya luluh dan
malah menyukai namja itu. Kajja kita harus segera turun ke lantai 2 untuk
mencari kamar, aku sudah lelah dan ingin segera bersantai,” Kata Song Eun, mereka
pun melanjutkan berjalan menuju lift.
“Menurutku lift
di kapal ini tidak efisien, bagaimana bisa kita harus berjalan melewati lorong lantai
3 dulu sebelum akhirnya naik lift? Kenapa lift tidak di bikin di satu sisi?”
“Ji Ra, tanyakan
saja pada kapal yang bergoyang! Haha”
[Catatan!!!!!
Kapal terdiri dari empat lantai, di hitung dari lantai paling bawah adalah
lantai 1 : tempat para pekerja, penyimpanan, dan para mesin kapal. Naik ke
lantai 2 : adalah kamar para siswa dan kamar para penumpang kelas menengah ke
bawah. Naik ke lantai 3 : adalah kamar para guru pengajar dan penumpang umum
kelas menengah ke atas, selanjutnya naik ke lantai paling atas adalah tempat
hiburan seperti restaurant, café, dll. *anggap saja begitu tau sendiri author
belum pernah naik kapal layar haha]
……….
“Kamar no
sembilan.. sembilan..” Ji Ra berjalan perlahan sembari matanya melihat bagian
sisi sebelah kanan. Ia mencari kamar no 9. Kamar yang sebentar lagi akan
menjadi tempat peristirahatannya selama beberapa hari. “1.. 5.. 6.. 7.. 11..
12.. 13.. aku rasa aku tidak melihat kamar no 9”
“Ji Ra, kau kan
hanya melihat satu sisi, aishh” Kata Song Eun setengah berteriak, ia masih
berdiri di depan lift.
“haha mian aku
lupa..”
Song Eun pun maju
dan memperhatikan no kamar di bagian sisi kiri, “2.. 3.. 4.. 8.. 9.. ……….. eh?”
Tiba-tiba hyerim berhenti, ia berhenti tepat di depan kamar no 8 “apa tadi aku
menyebut sembilan lalu delapan?”
“Kau menyebut
angka delapan lalu sembilan..” Ji Ra berjalan menghampiri Song Eun, nah itu !!
Kamar no 9 ada di sebelah sana..sebelum kamar ini.” Ji Ra dan Song Eun pun
berjalan mundur, “Ah kau ini, lagi ngelamunin siapa sih, harusnya 9..8.. kamu
malah menyebutnya terbalik apa kamu buta angka? Haha mian, kajja mana
kuncinya?”
“Ini..” Song Eun
memberikan kuncinya dan masih merasa aneh atas pembagian kamar di kapal ini.
“Kuncinya tidak
cocok, apa benar ini angka 9?” Ji Ra membolak balikan kunci itu namun hasilnya
nihil.
Tiba-tiba tiga
orang namja berjalan di dek kapal. Satu namja berkulit putih dengan memegang
buble tea di tangannya, dan satu namja sebaya yang berkulit serta berambut
hitam dengan namja lain yang memakai baju hitam rapi , sepertinya namja itu
keamanan di kapal ini.
“Apa kunci kalian
juga tidak cocok?” Tanya pria yang merupakan petugas keamanan dan diketahui
bernama Yi Xing itu.
“Ne, kunci ini
sepertinya bukan kunci kamar kami.” Ji Ra memberikan kunci itu.
“Tunggu sebentar,
saya akan membuka kamar sebelah dulu nona.” Kata Yi Xing sembari berlalu menuju kamar no 8.
Lelaki yang
memegang buble tea ditangannya itu tersenyum ramah pada kedua yeoja yang
sebentar lagi akan menjadi tetangga barunya, ya kamar mereka bersampingan.
Namun namja berkulit Tan bahkan tidak menoleh sedikitpun dan bersikap acuh. Sepertinya
dia sedang dalam suasana hati yang buruk.
“Song Eun-ah, apa
menurutmu laki-laki itu tampan?” Bisik Ji Ra sembari pandangannya tak pernah
luput menatap sosok yang kini membelakanginya itu.
“ne, menurutku
dia sangat tampan, dengan gayanya yang acuh seperti itu menambah kesan cool.”
“Song Eun, aku
rasa lo salah paham.. bukan cowok aneh itu, tapi cowok yang lagi minum buble
tea! itu orang yang aku maksud.”
“Eoh? Haha, dia
teman satu kelas ku. Namanya Sehun.”
Ji Ra segera
membekap mulut sahabatnya, “Jangan di sebutkan, kalau dia dengar bagaimana..
aku bisa malu tau!”
“mmm..,mmm.mm..”
“Kau bicara apa?”
Song Eun segera
melepaskan tangan Ji Ra yang membekap mulutnya, “Aku hampir kehabisan napas
tau!”
“Haha, Mian Song
Eun-ah.”
Pria tampan yang
menjadi keamanan di kapal itu pun menghampiri mereka dan segera membuka kamar
mereka.
“Nona, ini kunci
yang tepat. Kalau ada apa-apa nona bisa menghubungi tim kami di ruang pojok
sebelah kanan tangga darurat.” Dengan senyum manis yi xing pun segera pergi
meninggalkan kedua yeoja itu.
“Dia tampaaann..”
“Yaaakk! Kim Ji
Ra.. terus saja semua namja yang tersenyum padamu kau sebut tampan!” Protes
Song Eun yang lalu segera menyusul Ji Ra masuk.
“Haha, entahlah mataku benar-benar
bermasalah.” Ji Ra menghempaskan tubuhnya di kasur serba putih itu.
“Aish.. napeun
yeoja..”
“Apa kalian akan
tidur tanpa menutup pintunya?” Tiba-tiba suara yang tak asing itu lagi-lagi
mengejutkan mereka. Siapa lagi kalau bukan si pembuat onar Byun Baekhyun.
“Baekhyun-ah,
kemarilah itu tidak sopan” Protes seseorang di belakangnya.
Ji Ra berjalan
kearah pintu, tepat berhadapan dengan baekhyun. “Enyahlah!” teriak Ji Ra pada
Baekhyun.
“Ji Ra-ssi?”
Seseorang menoleh ke arahnya dari belakang tubuh baekhyun.
Ji Ra sangat
terkejut melihat ternyata orang yang bersama Baekhyun adalah Do Kyungsoo, namja yang sudah tiga tahun ini selalu
bertahan menduduki peringkat pertama di hatinya. Namja yang selalu menjadi
inspirasi dan motivasi Kim Ji Ra. Saat itu sungguh memalukan bagi Ji Ra karena
telah mengucapkan kata yang bahkan tidak pantas untuk di katakan meskipun itu
ditujukan untuk Baekhyun. Tetap saja nilai Ji Ra di mata Kyungsoo mungkin
menurun.
“Kyu..Kyungsoo..”
Ji Ra tergagap, dia benar-benar ingin mati seketika.
“Kamar kami tepat
di depan kamar mu, jika aku tau kita akan sedekat ini, aku akan membawakan jira
novel fear street yang belum jira baca.” Kata Kyungsoo lembut, melihat tingkah
jira yang mungkin malu kyungsoo pun tersenyum dan segera pergi memasuki
kamarnya.
~hening~
“Ow..Ow..Ow.. lo
kayak simpanse tau gak sih barusan, simpanse amnesia! haha” Kata Baekhyun
sembari menoyor kepala Ji Ra.
“BACOOOOOOOOOOOOOONN
Aku membencimu!!” -------BRUG--- Pintu pun di bantingnya dengan keras,
“Eottokeee?? Eottokee Song Eun-ah..” Ji Ra menangis saat itu.
……
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
!!!!!!!!!!!!!!.... Jeritan itu lambat laun semakin terdengar nyaring di
telingaku, sangat dan sangat menakutkan!! Tadi malam saat aku selesai
mengunjungi orang tuaku di lantai 3, dan saat aku melewati kamar itu aku
mendengarnya menjerit, tapi semakin jauh aku melangkah, aku malah semakin jelas
mendengarnya itu aneh kan?. Jika kau mau mempercayai apa yang ku katakan, kamu
tentu tidak akan pernah mendengar jeritan misterius di kamar no 9 itu!”
“Tae Ryi Yung ,
apa kamu tidak mengada-ngada?” Tanya Seul Bi.
“Tentu tidak, kau
tau kan ayah dan ibu ku memiliki kedudukan tinggi di sekolah, jika aku
berbohong tentu saja aku akan mempermalukan mereka.”
“Lalu apa ada
saksi lain selain kamu?” Tanya Phil Suk tak percaya.
“Ada, tanyakan
saja Baekhyun dan Kyungsoo! Aku bertemu mereka yang sedang menguping di depan
kamar itu.”
“Sedang apa
mereka?” Seul Bi semakin menenggelamkan wajahnya kedalam pelukan Phil Suk yang
merupakan pacarnya.
“Aku rasa mereka
sedang memastikan itu jeritan hantu atau jeritan tikus!” Kata Se Na, gadis yang sama sekali tidak pernah takut terhadap
apapun, ia bahkan masih tidak mempercayai perkataan Tae Ryi Yung. Apalagi Tae
Ryi Yung adalah gadis manja yang merupakan anak dari Kim Jun Myeon dan Tae Reun,
yang merupakan kepala sekolah di SMA XANXIVIER. Gadis itu memang sering membual
dan merupakan BIGOS di sekolah, ia juga sering mendramatisir apa yang terjadi,
hal itu sungguh membuat Se Na selaku teman dekatnya tidak pernah lagi
mempercayai perkataan Tae Ryi Yung.
“Aku saran kan,
kalian tidak boleh berjalan sendirian di kapal ini,” Kata Tae Ryi Yung setengah
berbisik dengan tatapan mata mengarah kearah Ji Ra yang sedari tadi hanya makan
sendirian di kapal itu.
……
Ji Ra POV~
Setelah melihat
jam di tangan ku, aku mulai berlari dengan kecepatan penuh ke pintu keluar. Aku
benar-benar takut mendengarkan pembicaraan Tae Ryi Yung dan teman-temannya, aku
tak bermaksud menguping. Tak yakin dengan apa yang ku dengar, aku berlari
mencari baekhyun, ah mengapa aku berlari, Kurasa itu karena aku tak ingin
matahari tenggelam sebelum aku berada di kamarku, setidaknya di lantai 2. Aku
menerobos pintu ganda itu. Dan meluncur dengan kecepatan penuh pada seorang
namja yang berdiri di lorong kapal.
"Yaakk!"
Dia menjerit kaget saat kami berdua terguling ke lantai.
Aku
mendarat di atasnya dengan mengerang. Kepalanya bersuara keras saat membentur
lantai itu.
Tertegun,
kami berdua berbaring di sana untuk sedetik. Lalu aku berguling darinya dan
buru-buru berdiri.
"Maaf"
Aku berhasil bicara. Aku mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri. Tapi
dengan marah dia mendorong tanganku menjauh dan berdiri tanpa bantuanku. Saat
dia berdiri, aku melihat bahwa namja itu sekilas mirip dengan seseorang. Dia
memiliki rambut pirang putih, wajahnya sangat menyejukan tapi , apa itu?
Tatapan nya! dia menatapku marah dengan mata baja abu-abunya. Tampak dari sorot
matanya bahwa ia benar-benar membenciku, sungguh mengerikan.
"Aku
benar-benar menyesal" ulangku, melangkah mundur saat aku menatap ke
arahnya.
Dia
mengambil langkah berat ke arahku. Lalu melangkah lagi, Mata abu-abu yang dingin
itu membuatku membeku di dinding. Dia merengut. Dan mendekat. "A..apa yang
akan kau lakukan?" Aku tergagap.
Aku
menekan punggungku merapat erat di tembok. "Apa yang akan kau
lakukan?" ulangku.
"Aku
mau makan! tapi selera makan ku hilang.. aah" geramnya sembari memegang
kepalanya. Dia pun berputar pergi.
"Aku
bilang aku minta maaf" teriakku setelahnya.
Dia
menghilang menuruni tangga, aku tebak dia menuju tangga darurat. Kenapa tidak
lewat lift saja?
Mata
abu-abu aneh itu tertinggal dalam pikiranku. Lalu aku hendak menuju lift,
“Nona,”
Seseorang memanggilku. “Maaf lift sedang di perbaiki,” Kata petugas keamanan
yang tak lain adalah Zang Yi Xing.
Baiklah,
aku harus turun melalui tangga darurat. Kakiku masih terasa sedikit goyah
karena lari menuju namja aneh itu. Dan ini agak menakutkan, menjadi satu-satunya
orang yang berada di tangga ini, menuju lantai 3. Sepatuku berdebam di tangga keras,
dan suaranya bergemuruh di tangga kosong itu.
Aku mulai
menyusuri lorong, Aku berhenti melangkah saat aku membuat belokan kanan
pertamaku. Aku melewati deretan kamar guru yang kosong karena setauku mereka
sedang mengadakan rapat di lantai atas. Aku berhenti di luar ruangan di ujung
lorong, sebuah tanda papan kayu kecil tergantung di pintu terbaca RUANG 9.
Oh tidak !
Aku benar-benar takut setengah mati, aku memang dikenal sebagai yeoja penakut.
Ingin
rasanya berlari, tapi kedua kaki ini benar-benar tidak bisa diajak kompromi,
aku mengutuk dalam hati.
“Kauuuuuuuuu..matiiiiiiiiiiiiilahh!!
hiiihiiiihhiiiihiiiiiiiiii” Seketika bulukuduk ku merinding, ternyata benar, di
kamar yang tertutup rapat itu, hal yang menakutkan terdengar dari dalam sana.
Seseorang
menempelkan kedua tangannya ke telingaku, aku hendak terkejut, saat menoleh
ternyata wajahnya tak asing bagiku. Namja itu sekejap menoleh ke arah ku seolah
memberi sinyal bahwa aku hanya perlu mempercayakan semuanya padanya dan hanya
harus terus berjalan lurus ke depan. Kami berjalan berdampingan. Tangannya
dengan lembut masih menyumpal telingaku. Dia, namja itu memberiku kekuatan,
kenyamanan, dan aku tidak takut saat ini, saat dia ada di sisiku. Kalian tau?
rasanya seperti di peluk, ah tidak-tidak! Dia hanya menyumpal kedua telingaku
dengan kedua tangannya. Itu saja. Kenapa aku berpikiran yang tidak-tidak.
Kami
berjalan melewati tangga menuju lantai 2, jarak kami tentu sangat dekat. Sesampainya
di lantai 2 namja itu menurunkan tangannya dan memberi jarak, kini kami
berjalan tak sedekat tadi.
“Apa kamu
juga mendengar rumor itu?” Dengan ragu dan penuh pertimbangan, akhirnya aku
memulai pembicaraan.
Namja itu
hanya mengangguk.
“Ah,
sepertinya rumor menyebar dengan sangat cepat. Gomaweo. Karenamu aku tidak
merasa takut selama berjalan melewatinya tadi, aku benar-benar berterimakasih.”
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~To Be Continued~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
NEXT 2#His
Name’s Luhan?
“Geumsapa,”
“Nugu?”
“Kamu.”
“Maksudnya?”
“Aku akan sihir kamu, boleh? Mulai sekarang kamu tidak memiliki jukukan Geumsapa lagi setelah bertemu denganku, aku jamin sihirku ampuh,”
……
“Bagaimana bisa? Bagaimana bisa aku begitu mudah jatuh hati? Eottokee… siapapun tolong aku,”
“Napeun yeoja,”
……
“Hati yang lelah bisa hancur, namun penyesalan lebih kuat.. hahahhahaaaaaaaa… Song Eun…. KEMARILAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHH… Masuklahhh…. dan aku akan menyelamatkanmu… hihiiiihiiihii”
…..~~~~BlackPearl~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar