Kamis, 15 Mei 2014

PEMERAN MAHABHRATA

Huaaaaaa Drama Kolosal Mahabhrata yang tayang di ANTV ini benar-benar banyak mencuri hati para penggemarnya,, sudah pada tahu kan? hmm atau jangan-jangan ada yang tidak tau sama sekali? wooo..., yuk simak dulu bagaimana sinopsisya.. tapi masa pada ga tahu sejarah siiii :D eeeiits tapi saya juga baru tahu pas ada film ini sihh..haha. rugi lhoo buat yg sama sekali tidak pernah menonton film ini..


 
Secara garis besar, cerita Mahabarata bercerita mengenai kehidupan Prabu Santanu atau Sentanu (Çantanu). Dia adalah seorang raja keturunan keluarga Kuru yang menjadi raja kerajaan Barata. Dia mempunyai permaisuri bernama Dewi Gangga, dan berputra Bisma.
Isi epos Mahabarata secara garis besar mengisahkan kehidupan Santanu (Çantanu) seorang raja yang perkasa keturunan keluarga Kuru dan bertakhta di kerajaan Barata. Bersama permaisurinya Dewi Gangga, mereka dikaruniai seorang putra bernama Bisma.
Pada suatu hari Çantanu jatuh cinta pada seorang anak raja nelayan bernama Setyawati. Namun ayahanda Setyawati hanya mau memberikan putrinya jika Çantanu kelak mau menobatkan anaknya dari Setyawati sebagai putra mahkota pewaris takhta dan bukannya Bisma. Karena syarat yang berat ini Çantanu terus bersedih. Melihat hal ini, Bisma yang tahu mengapa ayahnya demikian, merelakan haknya atas takhta di Barata diserahkan kepada putra yang kelak lahir dari Setyawati. Bahkan Bisma berjanji tidak akan menuntut itu kapan pun dan berjanji tidak akan menikah agar kelak tidak mendapat anak untuk mewarisi takhta Çantanu.
Perkawinan Çantanu dan Setyawati melahirkan dua orang putra masing-masing Citranggada dan Wicitrawirya. Namun kedua putra ini meninggal dalam pertempuran tanpa meninggalkan keturunan. Karena takut punahnya keturunan raja, Setyawati memohon kepada Bisma agar menikah dengan dua mantan menantunya yang ditinggal mati oleh Wicitrawirya, masing-masing Ambika dan Ambalika. Namun permintaan ini ditolak Bisma mengingat sumpahnya untuk tidak menikah.
Akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa, anaknya dari perkawinan yang lain, untuk menikah dengan Ambika dan Ambalika. Perkawinan dengan Ambika melahirkan Destarasta dan dengan Ambalika melahirkan Pandu.
Destarasta lalu menikah dengan Gandari dan melahirkan seratus orang anak, sedangkan Pandu menikahi Kunti dan Madrim tapi tidak mendapat anak. Nanti ketika Kunti dan Madrim kawin dengan dewa-dewa, Kunti melahirkan 3 orang anak masing dengan dewa Darma lahirlah Yudistira, dengan dewa Bayu lahir Werkodara atau Bima dan dengan dewa Indra lahirlah Arjuna. Sedangkan Madri yang menikah dengan dewa kembar Aҫwin, lahir anak kembar bernama Nakula dan Sadewa. 
Selanjutnya, keturunan-keturuan itu dibagi dua yakni keturunan Destarasta disebut Kaum Kurawa sedangkan keturunan Pandu disebut kaum Pandawa.
Sebenarnya Destarasta berhak mewarisi takhta ayahnya, tapi karena ia buta sejak lahir, maka takhta itu kemudian diberikan kepada Pandu. Hal ini pada kemudian hari menjadi sumber bencana antara kaum Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan takhta sampai berlarut-larut, hingga akhirnya pecah perang dahsyat yang disebut Baratayuda yang berarti peperangan memperebutkan kerajaan Barata.
Peperangan diawali dengan aksi judi dimana kaum Pandawa kalah. Kekalahan ini menyebabkan mereka harus mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun. Setelah itu, pada tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa harus menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun para Pandawa memutuskan untuk bersembunyi di istana raja Matsyapati. Pada tahun berikutnya, para Pandawa keluar dari persembunyian dan memperlihatkan diri di muka umum lalu menuntut hak mereka kepada Kurawa. Namun tuntutan mereka tidak dipenuhi Kurawa hingga terjadi perang 18 hari yang menyebabkan lenyapnya kaum Kurawa. Dengan demikian, kaum Pandawa dengan leluasa mengambil alih kekuasaan di Barata.

Pemeran



Saurabh Raj Jain as Lord Krishna


Shaheer Sheikh
as Arjuna


Aham Sharma as Karna

  • Arav Chowdhary as Bhishma
  • Praneet Bhatt as Shakuni
  • Rohit Bharadwaj as Yudhisthira
  • Saurav Gurjar as Bhima
  • Arpit Ranka as Duryodhana
  • Vin Rana as Nakula
  • Lavanya Bhardwaj as Sahadeva
  • Nissar Khan as Dronacharya
  • Pallavi Subhash as Goddess Rukmini
  • Atul Mishra as Lord Ved Vyas
  • Hemant Choudhary as Kripacharya
  • Ratan Rajput as Amba
  • Sayantani Ghosh as Satyavati
  • Nirbhay Wadhwa as Dushasana
  • Vibha Anand as Subhadra
  • Shikha Singh as Shikhandini
  • Anoop Singh Thakur as King Dhritarashtra
  • Riya Deepsi as Queen Gandhari
  • Shafaq Naaz as Kunti
  • Naveen Jingar as Vidura
  • Garima Jain as Dushala
  • Sabar Kashyap as Yuyutsu
  • Sudesh Berry as King Drupada
  • Karan Suchak as Dhrishtadyumna
  • Nazea Hasan Sayed as Vrishali
  • Ankit Mohan as Ashwatthama
  • Sandeep Arora as Vikarna
  • Chandani Sharma as Kripi
  • Vivana Singh as Goddess Ganga
  • Sameer Dharmadhikari as Emperor Shantanu
  • Aryamann Seth as Vichitravirya
  • Aparna Dixit as Ambika
  • Mansi Sharma as Ambalika
  • Arun Rana as Pandu
  • Nidhi Tiwari as Sukhada
  • Suhani Dhanki as Madri
  • Ajay Mishra as Sanjaya
  • Ali Hassan as Takshak
  • Tinu Verma as King Jarasandha
  • Tarun Khanna as Balarama
  • Vaishnavi Dhanraj as Demoness Hidimbaa
  • Ketan Karande as Ghatothkach
  • Joy Mathur as Shishupala
  • Puneet Issar as Lord Parshurama
  • Mohit Raina as Lord Shiva
  • Nikhil Arya as Lord Indra
  • Kunal Bhatia as Lord Agni
  • Gurpreet Singh as Prince Rukmi
  • Jayantika Sengupta as Arshi
  • Rio Kapadia as King Subala
  • Shweta Gautam as Queen Sudarma
  • Raj Premi as Demon Kalayavan
  • Siddhant Gautam as Ekalavya
  • Vidyut Xavier as Karna (Teenage)
  • Aayush Shah as Ashwathama (Teenage)
  • Rohit Shetty as young Yudhisthira
  • Miraj Joshi as young Bhima
  • Alam Khan as young Duryodhana
  • Soumya Singh as young Arjuna
  • Raj Shah as young Dushasana
  • Devesh Ahuja as young Nakula
  • Rudraksh Jaiswal as young Sahadeva
  • Ashnoor Kaur as young Dushala
  • Gananay Shukla as young Karna
  • Yagya Saxena as young Ashwathama
  • Gurbani Thappar as young Malini


Tidak ada komentar: